Custom Jersey – Olahraga bersepeda pada akhir-akhir ini tengah menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan adanya fenomena tersebut, membuat para penjual sepeda dapat meraup untung berkali-kali lipat. Bukan hanya itu, rem sepeda balap juga banyak menjadi incaran.
Contents
Beberapa Jenis dari Rem Sepeda Balap
Sepeda merupakan kendaraan roda dua dan memiliki tiga setang, tempat duduk, serta sepasang pengayuh yang akan digerakkan oleh kaki untuk bisa menjalankannya. Selain itu, benda ini juga dilengkapi sebuah rem.
Rem sendiri merupakan bagian dari sepeda yang memiliki fungsi menahan putaran roda untuk mengurangi atau mengentikan kecepatan laju. Jenis-jenis dari rem ini ada banyak sekali, berikut beberapa uraiannya:
1. Spoon Brake
Jenis rem sepeda balap ini merupakan yang pertama kali digunakan pada sepeda di tahun 1880-an oleh Penny Farthing. Disebut juga plunger brake, sebab terdiri dari sebuah pad melengkung sesuai dengan bentuk roda dan terbuat dari kulit atau metal (besi).
Cara kerja dari spoon brake yaitu pad bisa ditekan pada bagian atas sepeda dengan menggunakan kaki maupun tuas tangan. Akan tetapi penggunaan rem jenis ini bisa membuat motif pada roda menjadi cepat halus akibat gesekannya.
2. Dual-pivot Caliper Brake
Dual-pivot Caliper Brake merupakan jenis rem sepeda balap yang sangat banyak digunakan pada sepeda jalan raya atau road bike. Kemudahan dalam pengaturannya serta lebih pakem, menjadi pilihan tepat jika dipakai saat bersepeda.
Tetapi, penggunaan ban akan menjadi terbatas ketika sedang hujan yang kemudian menyebabkan jalanan menjadi basah. Akibatnya, rem ini akan kurang efektif serta dapat membuat pengendara dapat terpelesat ataupun terjatuh.
3. Rem Coaster atau Rem Terpedo
Coast memiliki arti meluncur dengan kondisi pedal diam. Jenis rem ini sudah lama dipakai pada sepeda santai untuk kecepatan rendah. Terkadang juga tidak bisa digunakan pada sepeda yang memiliki gigi (multi gear) belakang.
Cara kerjanya yaitu, ketika seseorang mengayuh pedal ke belakang maka secara otomatis putaran roda akan semakin pelan bahkan berhenti. Kelebihan dari rem terpedo yaitu tidak akan terpengaruh pada cuaca apapun, namun dalam penggunaannya harus ekstra hati-hati.
4. Drum Brake
Drum brake merupakan sebuah rem yang cara penggoperasiannya dengan menggunakan tangan. Walaupun kanvas rem akan menekan dinding bagian dalam tabung, akan tetapi jenis ini lebih sering digunakan pada kendaraan bermotor dari pada sepeda.
Drum brake ini sering digunakan di negara-negara yang mengalami musim hujan berkepanjangan. Sebab peformanya tidak terpengaruh oleh keadaan jalanan yang basah. Pada sepeda biasa, jenis rem ini biasanya menggunakan kabel sebagai penghubung.
5. Rotor atau Gyro Brake
Rotor atau gyro brake adalah bentuk modifikasi pada kabel rem yang banyak dikembangkan untuk sepeda jenis BMX freestyle. Dalam pengunaannya, akan membuat stang sepeda mampu berputar 360 derajat tanpa menyebabkan kabel tersangkut.
Rotor brake ini lebih sering digunakan sebagai rem sepeda balap untuk bagian belakang. Sedangkan depan kabel rem bisa dimasukkan melalui stem atau steer tube, ini bertujuan agar tidak menganggu ketika pengendara memutar stang sepeda.
6. Rem Sepeda Fix Gear atau Rem Doltrap
Sepeda dengan menggunakan fixed gear tidak memiliki freewheel, artinya selama roda bagian belakang berputar, maka belum bisa berhenti. Hal itu membuat jenis sepeda ini tidak bisa dikayuh mundur.
Banyak dari sepeda fixed gear tidak memiliki rem, sehingga untuk mengentikan putaran rodanya diperlukan trik khusus. Di antaranya yaitu, mengangkat roda sedikit ke atas, berdiri menahan pedal sampai skid dan masih banyak lagi.
7. Rim Brake
Rim brake bekerja dengan cara menekan serta menahan velg sepeda untuk mengurangi dan menghentikan putaran roda pada sepeda. Jenis rem ini sudah banyak dipakai sejak dulu dan kini terus dikembangkan.
Cara kerjanya yaitu, rim brake akan menjepit velg sepeda mengikuti lingkaran, kemudian membutuhkan gaya atau tekanan lebih kecil daripada hub brake yang ada di pusat roda. Rem ini masih menjadi pilihan untuk digunakan pada sepeda saat ini.
8. Disc Brake
Disc brake atau yang lebih dikenal dengan istilah rem cakram. Dalam perkembangannya rem sepeda balap ini, memiliki dua model. Di antaranya hidrolik menggunakan cairan serta mekanik dengan kabel sebagai media penyalur tekanan pada kampas.
Jenis rem ini memiliki keunggulan lebih pakem, mudah dalam proses pemasangannya, serta tahan di berbagai kondisi. Akan tetapi, disc brake sulit untuk diperbaiki apabila mengalami kerusakan apalagi moden hidrolik.
9. Center-pull Cantilever Brake
Center-pull cantilever brake merupakan jenis rem yang banyak digunakan pada sepeda gunung atau MTB klasik sebelum era disc brake. Ciri khasnya yaitu, memiliki dua buah lengan terletak pada sisi kiri dan kanan.
Jenis ini memiliki beberapa kelebihan, di antaranya clearance dapat menjadi lebih besar dari rem dual vipot yang kemudian bisa menggunakan ukuran ban bervariasi dan memiliki desain klasik. Akan tetapi, Anda akan menjadi lebih rumit dalam hal perawatan serta penyetinggan.
10. Linear-pull Brake (V-Brake)
Jika dilihat dari bentuknya, linear-pull brake ini sekilas akan mirip dengan cantilever saat belum dipasang. Hal yang dapat membedakannya adalah, pada jenis rem ini lengan kanan dan kirinya tidak dihubungkan menggunakan kabel terpisah.
Linear-pull brake masih banyak digunakan pada sepeda gunung kelas menengah ke bawah. Kelebihan utamanya adalah lebih mudah dalam perawatannya dan pengaturan. Akan tetapi, kurang efektif pada kondisi jalanan basah ketika turun hujan.
Demikian penjabaran mengenai jenis-jenis rem sepeda balap yang sering digunakan di pasaran. Alangkah baiknya jika Anda juga memakai perlengkapan lainnya seperti jersey sepeda dan helm untuk menjaga keselamatan. Semoga artikel kali ini dapat menambah pengetahuan untuk pecinta sepeda di Indonesia. Salam olahraga.