Kain tidak selalu berhubungan dengan fashion, ada kalanya seseorang menggunakannya untuk kebutuhan lain. Seperti halnya kain majun yang memiliki fungsi sebagai lap dan sering digunakan dalam dunia perindustrian. Jenis kain bisa dibilang menjadi limbah pabrik dari produksi garment yang sudah tidak terpakai atau terbuang.
Oleh karena itu, kain sisa potongan limbah dari pabrik garment ini tidak dibuang begitu saja, tetapi dimanfaatkan sebagai lap. Dari limbah atau sampah tersebut, ternyata majun menjadi ladang bisnis yang menjanjikan.
Tidak mengherankan, jika masyarakat banyak yang menampung kain sisa tersebut untuk diproduksi dan dijual kembali. Sebelum membeli kain lap ini, berikut ulasan yang perlu disimak agar semakin tahu.
Contents
Tentang Kain Majun
Majun atau disebut dengan lap merupakan jenis kain yang biasa digunakan untuk membersihkan kotoran. Kain majun banyak dipakai untuk membersihkan berbagai jenis kotoran seperti debu, air, oli, lumpur, dan lain sebagainya. Layaknya peralatan safety, kain lap ini memiliki fungsi yang sangat penting untuk kegiatan maintenance alat berat.
Pada umumnya jenis kain ini terbuat dari sisa potongan kain yang dihasilkan oleh industri garmen. Kain hasil limbah pabrik ini biasanya akan dijual dalam bentuk tidak beraturan, disambung atau dijahit sebelum pasarkan dalam kemasan karungan. Harga yang terbilang murah membuat majun banyak digunakan untuk melengkapi tools di berbagai workshop alat berat dan mekanik field.
Sifatnya yang praktis, membuat majun lebih disukai daripada kain lap pada umumnya yang perlu dibersihkan terlebih dahulu ketika selesai digunakan. Pengguna bisa langsung membuang kain majun apabila sudah tidak terpakai.
Namun, tindakan tersebut dapat menyebabkan masalah lingkungan jika kain yang dibuang terkontaminasi oleh oli, gemuk, serta bahan kimia yang berbahaya. Oleh karena itu, pembuangan limbah tersebut harus dikontrol dengan baik.
Karakteristik dan Manfaat
Seperti halnya kain lap, majun memiliki fungsi atau manfaat utama untuk membersihkan segala jenis kotoran, antara lain air, debu, oli, hingga kotoran yang dihasilkan oleh produksi pabrik atau industri. Sisa potongan kain yang dihasilkan biasanya memiliki ukuran yang beragam dan tidak beraturan tergantung dari produksi dari industri garmen.
Perlu diperhatikan pula jika tidak semua pekerjaan dengan alat berat cocok menggunakan jenis kain ini, terutama majun sambungan. Pekerjaan seperti perbaikan motor, pompa hidraulik, overhaul engine, dan lain sebagainya tidak disarankan menggunakan jenis sambungan.
Adanya serpihan benang, atau debu-debu dari kain membuatnya sangat rentan jika mengenai komponen mesin. Potongan benang tersebut dapat masuk ke sela-sela mesin, seperti piston dan liner yang mungkin akan menimbulkan masalah yang fatal.
Oleh karena itu, sebagian perusahaan telah mengganti kain tersebut dengan majun berbahan katun yang dilapisi oleh Polyurethane atau latex. Majun tersebut biasanya digunakan untuk pekerjaan yang sensitif, misalnya overhaul engine atau repair.
Majun berbahan Polyurethane tanpa campuran katun biasanya lebih mahal dibandingkan dengan jenis lain. Meski begitu, risiko kerugian dapat dihindari akibat penggunaan majun konvensional. Selain itu, penggunaan kain tersebut juga harus dimaksimalkan dan dikontrol agar biaya yang dikeluarkan lebih efisien.
Jenis-Jenis Kain Lap Majun
Meski berasal dari limbah pabrik produksi garment, ternyata kain majun memiliki beragam jenis yang disesuaikan dengan penggunaanya. Inilah beberapa jenis kain lap majun yang harus diketahui untuk menghindari salah pemakaian.
1. Asalan
Jenis kain ini merupakan sisa dari potongan garmen tanpa proses penjahitan. Sehingga bentuk dan ukuran kain sangat bervariasi mulai dari yang kecil hingga potongan besar ketika dijual.
Biasanya bengkel, dan industri yang berkaitan dengan bahan-bahan kimia menggunakan jenis kain ini. Harga kain juga relatif murah dan banyak diminati karena hemat serta efisien.
2. Majun Warna Jahit
Kain ini memiliki ukuran sekitar antara 25×25 sampai 30×30 cm. Biasanya majun akan digabung dan ditumpuk menjadi dua sampai tiga lapis kain baru kemudian dijahit melingkar. Sehingga kain dapat menyatu lebih kuat. Selain itu, majun juga menjadi favorit untuk digunakan sebagai lap untuk membersihkan kotoran seperti genangan oli.
3. Majun Putih Jahit
Sama halnya dengan majun warna, kain dibuat dari sisa bahan kaos yang dijahit menjadi satu berbentuk lembaran. Harga jenis ini pun lebih mahal jika dibandingkan dengan asalan. Majun ini banyak digunakan untuk melakukan pekerjaan yang relatif bersih yaitu membersihkan lapisan dempul pada bagian yang sudah diamplas sebelum memulai proses pengecatan.
4. Kain Campuran
Majun campuran merupakan gabungan kain yang sudah dikemas dalam karung berukuran 50 kilogram. Isi dari karung tersebut berupa majun dengan ukuran 1-2 jari yang dicampur dengan kain lain berukuran 2-3 jari.
5. Putih Lembaran Tanpa Jahitan
Majun berwarna putih ini berbahan kaos dengan ukuran bervariasi tergantung produksi garment atau konveksi. Kain ini bisa sengaja diproduksi atau menggunakan bahan sisa. Harganya pun cukup mahal karena berbentuk lembaran dan tanpa jahitan. Majun ini pada umumnya dipakai untuk menghaluskan permukaan logam setelah proses pengecatan.
Apakah Sisa Kain Pembuatan Jersey Cocok Dijadikan Majun?
Sisa kain dari proses produksi jersey—seperti potongan kecil bahan dryfit, paragon, atau serena—memang sering dianggap limbah, tapi sebenarnya bisa dimanfaatkan kembali. Salah satu bentuk pemanfaatannya adalah dijadikan kain majun, yaitu lap kain yang umum digunakan di bengkel, industri, hingga konveksi sendiri.
Namun, tidak semua bahan jersey cocok dijadikan majun. Kain berbahan polyester yang licin dan tidak menyerap air dengan baik cenderung kurang efektif bila digunakan untuk membersihkan minyak atau oli. Akan tetapi, masih bisa digunakan untuk lap tinta sablon, pembersih sisa lem, atau lap finishing ringan di lingkungan produksi jersey.
Manfaat lainnya, sisa kain juga bisa dijahit ulang menjadi majun warna jahit dan dipakai internal untuk kebutuhan konveksi, atau bahkan dijual kembali sebagai limbah tekstil terpilah.
Itulah ulasan mengenai kain majun yang banyak digunakan untuk keperluan industri atau pabrik. Kain ini terbuat dari bahan sisa potongan yang dihasilkan oleh industri garmen atau konveksi. Lalu, diproduksi kembali sebagai kain lap untuk membersihkan berbagai jenis kotoran yang praktis dan harganya lebih terjangkau.
Artikel di website ini ditulis oleh Drajad DK, pelaku usaha aktif dan pengelola konten edukatif di Garuda Print.
🔗 Lihat profil lengkap →