Warna primer atau yang sering kali disebut sebagai warna dasar. Disebut sebagai primer atau dasar karena warna, rona, atau corak menjadi fondasi bagi pembentukan warna lainnya. Singkatnya, ketika tidak ada pondasi rona ini, maka tidak akan terbentuk warna lainnya.
Sehingga, mengapa rona ini sangat penting untuk pembentukan rona lainnya. Misalnya, ketika kamu melihat pelukis maka mereka akan menggunakan ketiga rona tersebut untuk membentuk variasi beraneka ragam. Tanpa adanya ketiga variasi tersebut, mereka tidak dapat menciptakannya secara maksimal dan baik untuk mendapatkan lukisan berkualitas.
Sedangkan, jika dilihat dari asal usul sendiri primer atau utama menjadi induk dari corak lainnya. Ketika induk tersebut tidak ada maka minim akan menciptakan beratus atau bahkan beribu rona. Sehingga, hal tersebut mengapa corak ini menjadi corak utama dan paling penting dalam hal pewarnaan.
Contents
Asal Mula Warna Primer dalam Kehidupan Manusia
Pada dasarnya, rona utama ini merupakan bukan bagian dari cahaya. Namun mereka menjadi konsep biologis didasarkan terhadap adanya respons fisiologis terhadap mata manusia terhadap adanya sumber cahaya yang ada. Di sisi lain, secara fundamental sendiri cahaya menjadi spektrum keseimbangan dari adanya panjang gelombang.
Dimana, gelombang tersebut secara tidak langsung menyebutkan bahwa terdapat berbagai rona tidak terhingga. Akan tetapi, mata manusia hanya memiliki tiga jenis alat penerimaan atau respons yang disebut sebagai sel kerucut. Dimana, sel tersebut berada di retina. Hal tersebut akan merespon panjang reseptor gelombang cahaya tertentu.
Salah satunya adalah jenis hewan atau spesies dikenal sebagai tetrachromat dengan memiliki empat reseptor warna primer. Di sisi lain, hal tersebut tentunya sangat amat berbeda dengan manusia yang hanya memiliki 400 nanometer, violet. Keempat rona tersebut tentunya secara tidak langsung kemungkinan akan berkembang dan bertempat.
Mengetahui Apa Saja yang Termasuk Warna Dasar atau Primer
Mungkin kamu masih bingung mengenai apa saja rona primer. Pada dasarnya, rona ini terdiri dari 3 jenis. Menurut teori warna sendiri atau teori warna pigmen yang diambil dari Brewster menyatakan bahwa awalnya manusia mengira bahwa rona hanya terdiri dari 3 rona; merah, kuning, dan biru.
Namun, pada dasarnya menurut penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa tiga primer tersebut pada dasarnya adalah merah sebagai darah, kuning sebagai warna tengah telur, dan terakhir adalah biru sebagai rona langit atau permukaan air laut. Ketiga rona inilah merupakan bagian dari pondasi utama pembentukan variasi lainnya.
Sehingga, ketiganya sangat diperlukan dan dikembangkan untuk menciptakan warna lainnya dalam dunia seni rupa. Hasil percampuran-percampuran inilah kemudian dikenal sebagai rona sekunder. Jika pada akhirnya rona tersebut dipadukan, maka mereka akan menciptakan rona selanjutnya untuk menciptakan ragam lainnya.
Beberapa diantaranya adalah merah dan kuning akan menghasilkan oranye, kuning dan biru akan menghasilkan hijau muda atau hijau tua, serta biru dan merah akan menghasilkan corak ungu. Sehingga, secara tidak langsung dari contoh tersebut diketahui bahwa oranye, hijau, dan ungu merupakan warna sekunder.
Jenis-Jenis Warna atau Rona Primer yang Wajib Diketahui
Jika sekunder dicampur padukan dengan warna primer, maka hal tersebut akan menyebabkan penciptaan tersier. Hal penting wajib dipahami adalah tersier sendiri dibagi menjadi dua macam atau jenis yaitu primer adiktif dan substraktif. Sehingga, tentunya rona tersebut menghasilkan perpaduan atau kombinasi berbeda lainnya.
-
Primer Adiktif
Beberapa rona jenis ini diantaranya adalah merah, hijau, serta biru. Dimana, perpaduan variasi ini akan tercipta jika dilakukan kombinasi dengan rona lainnya. Misalnya adalah merah dan hijau akan menghasilkan oranye serta kuning, hijau dan biru akan menghasilkan biru kehijau-hijauan.
Di sisi lain, merah dan biru akan menghasilkan perpaduan dengan nuansa ungu, serta campuran dengan proporsi seimbang dengan kombinasi aditif primer secara langsung akan mendapatkan nuansa corak kelabu. Terakhir adalah ketiga mencampurkan primer aditif secara penuh maka akan menghasilkan rona putih.
Semua kombinasi warna primer aditif tersebut kemudian disebut sebagai ruang atau model rona. Dimana, akan menghasilkan sesuatu disebut dengan RGB atau red, green, blue/ red, hijau, serta biru. Sehingga, sangat penting untuk mencampur padukan kombinasi tersebut secara tepat dan benar.
-
Primer Substraktif
Variasi ini menjadi variasi yang dikombinasikan dengan corak pondasi atau utama. Misalnya adalah adanya campuran kuning serta biru kehijau-hijauan akan menghasilkan hijau, kuning dengan ungu kemerah-merahan akan menghasilkan merah, ungu kemerah- merahan dengan biru kehijau- hijauan akan menghasilkan biru.
Dalam teori perpaduan tersebut, kombinasi ketiga pigmen tersebut pada dasarnya harus seimbang sesuai ukuran. Sehingga, akan didapatkan corak kelabu dan menghindari corak hitam akibat percampuran penuh yang gagal. Ruang tersebut sering kali dikenal sebagai CMYK atau cyan, magenta, yellow dan black.
Karakteristik Psikologi Seseorang Penyuka Warna Primer
Mungkin kamu berpikir apa karakteristik seseorang yang menyukai jenis variasi ini. Pada dasarnya, seseorang yang menyukai variasi ini merupakan seseorang yang senantiasa optimis, berpegang teguh, semangat, tidak gampang menyerah, pemberani, dan senantiasa melakukan apapun untuk meraih impian mereka.
Di sisi lain, mereka juga merupakan seseorang dengan tingkat intelektualitas sangat tinggi dibandingkan dengan orang lain. Mereka sangat pandai dalam hal berpikir, berlogika, berkomunikasi, dan berbagai kegiatan lainnya. Bahkan, mereka juga diibaratkan sebagai seseorang yang mampu membawa kesejukan.
Seseorang yang identik dengan warna ini juga diidentikkan sebagai keseimbangan dalam melakukan sesuatu. Dimana, mereka sangat menyukai keseimbangan, kesadaran, lingkungan, perdamaian, dan hal-hal lainnya yang mampu memberikan mereka penyejukan. Sehingga, sangat penting untuk memilih rona tersebut untuk menjaga adanya keseimbangan.
Dalam hal pemilihan warna sendiri tentunya sangat tidak jauh berbeda dengan adanya jasa printing sublimasi. Karena jasa ini sangat diperlukan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Salah satunya adalah ketika menggunakan jasa ini maka kamu perlu menentukan warna secara tepat, yaitu dengan memilih warna primer.